Dita Aji Pratama - Random

RSS Feed

home b islam

Today's Friend, Tomorrow's Devil: When Trust is Repaid with Maneuvers

Imagine you have a girlfriend and you introduce your best friend to your girlfriend, a week later your relationship breaks down and breaks up, while your best friend secretly goes out with your girlfriend behind your back. This is the analogy that happened to me lately, Just because I don't prepare a good policy for a business agreement. I was terminated by my client, on the reason that their capital had run out to continue the project. It's just that there's something odd here, I was stared at cynically by my client when I was about to sign the termination letter, and I looked around, only I was busy signing the termination letter. 4 months after that incident, I just realized that my partner was still working with my client.

This also reminds me of a project from my client who has a Spa business. I invited my friend to be my partner, because I like helping others to succeed together. However, after the BRD release stage for the client, my document was taken by my partner, and my partner invited new person without my knowledge. We fought about this and my client did not continue working with me because of the fight.

Who are my partners in these two stories? Certainly people I trust. Who already have a bond like friends, or even like siblings. But just because you feel close to them, doesn't mean they feel the same way about you. Today, you may both have a close bond, but the human heart tends to change, whether it's factor from internal or from external. We never know what will happen in the future. That's why I often say "Big money has a lot of Devil".

In the business world, maintaining boundaries and trust is absolute. It doesn't mean we are not transparent, it's just that in anything that aims for wealth, power, or women, one small openness can end in disaster. What is often not realized is bringing partners to be introduced to your clients. Although it seems trivial or the initial goal is for "Mutual Success", this step can actually backfire dangerously. You feel this is cooperation and collaboration, but for some people this may be competition and rivalry.

Bringing Partners into the client circle is an act that goes beyond professional boundaries. Clients are the result of your own relationships, reputation, and hard work. When outsiders are given access, you open up opportunities for your Partners to maneuver secretly: your Partners can establish direct communication, take on projects, or build collaborations without your knowledge.

The risk is not only losing clients, but also damaging your reputation as a professional who cannot maintain the exclusivity of business relationships. One small gap can be exploited by others — even by people you trust very much.


Teman Hari Ini, Setan Besok: Saat Kepercayaan Dibalas dengan Manuver

Bayangkan Kamu punya pacar dan Kamu mengenalkan sahabat Kamu ke pacar Kamu, sepekan kemudian hubungan kalian hancur dan putus, sedangkan sahabat Kamu diam-diam jadian dengan pacar Kamu dibelakangmu. Hal inilah analogi yang terjadi pada saya akhir-akhir ini. Hanya karena saya tidak punya kebijakan untuk hal ini. Saya di terminate oleh klien saya dengan alasan habisnya modal mereka untuk melanjutkan project. Hanya saja ada yang ganjal disini, saya ditatap sinis oleh klien saya ketika hendak sign termination letter, dan ku lihat sekitar, hanya saya saja yang sibuk untuk tandatangan termination letter tersebut. 4 bulan setelah kejadian itu, saya baru tersadar kalau ternyata rekan saya masih bekerja dengan klien saya.

Hal ini juga mengingatkanku dengan project dari klien saya yang memiliki bisnis Spa. Saya mengajak teman saya untuk menjadi rekan saya, karena saya suka membantu orang lain untuk sukses bersama-sama. Namun usai tahap rilisnya BRD untuk klien, dokumen saya diambil oleh rekan saya, dan rekan saya mengajak orang baru tanpa sepengetahuan saya. Kita bertengkar tentang hal ini dan klien saya tidak jadi melanjutkan kerjasama dengan saya akibat pertengkaran tersebut.

Siapa rekan-rekan saya di kedua cerita ini? Pastinya orang-orang yang saya percayai. Yang sudah memiliki ikatan layaknya sahabat, atau bahkan sudah seperti saudara sendiri. Namun hanya karena Kamu merasa memiliki ikatan erat dengan mereka, bukan berarti mereka merasakan hal yang serupa dengan kamu. Hari ini mungkin bisa jadi kalian sama-sama memiliki ikatan yang erat, namun hati manusia cenderung berubah, baik itu faktor dari dalam ataupun dari luar. Kita ga pernah tau apa yang akan terjadi di masa depan. Itu sebab saya sering mengatakan "Uang besar itu banyak Setan-nya".

Dalam dunia bisnis, menjaga batasan dan kepercayaan adalah hal yang mutlak. Bukan berarti kita tidak transparan, hanya saja dalam apapun hal yang bertujuan harta, tahta, atau wanita, satu keterbukaan kecil dapat berujung petaka. Yang sering tidak disadari adalah membawa rekan untuk dikenalkan ke klien Kamu. Meski terkesan sepele atau tujuan awalnya demi “Kesuksesan Bersama”, langkah ini justru bisa menjadi bumerang berbahaya. Kamu merasakan ini adalah kerjasama dan kooperasi, namun bagi sebagian orang ini mungkin adalah persaingan dan kompetisi.

Membawa rekan ke dalam lingkaran klien adalah tindakan yang melampaui batas profesional yang sehat. Klien adalah hasil dari relasi, reputasi, dan kerja keras Kamu sendiri. Ketika orang luar diberi akses, Kamu membuka peluang untuk rekanmu melakukan manuver diam-diam: rekan Kamu bisa menjalin komunikasi langsung, mengambil proyek, atau membangun kerja sama tanpa sepengetahuan Kamu.

Risikonya bukan hanya kehilangan klien, tapi juga rusaknya reputasi Kamu sebagai profesional yang tidak bisa menjaga eksklusivitas hubungan bisnis. Satu celah kecil bisa dimanfaatkan pihak lain — bahkan oleh orang yang sangat Kamu percayai.